Beberapa waktu yang lalu saya membeli Replacement Lamp untuk Lampu Baca seharga Rp.30.000,-. Setibanya di rumah anak saya Jonathan (8 tahun) memegang lampu tersebut yang masih ada berada dalam dus. Tanpa disengaja tutup dus bagian bawah terbuka dan lampu jatuh terpecah belah.
Secara refleks saya terpancing untuk memarahinya. Sebelum terlontar kata-kata yang merendahkannya saya coba kendalikan emosi.Saya mulai menganalisa sebagai berikut : harga lampu Rp.30.000,- dan kalau saya merendahkannya sehingga menyebabkan luka hati seumur hidup maka hal ini tidak akan terbayarkan sekalipun dengan uang milyaran rupiah.
Segera teringat nasihat bijak: “Bapa-bapa, janganlah bangkitkan amarah di dalam hati anak-anakmu, tetapi didiklah mereka di dalam ajaran dan nasihat Tuhan.”Disinilah saya tersentak dan segera memeluk Jonathan seraya berujar: “Jo, papa lebih sayang kamu dari pada lampu yang bisa dibeli lagi. Lain kali kamu harus lebih berhati-hati.”
Perkataan yang kita ucapkan bersifat kekal. Sekali kita ucapkan tidak bisa kita tarik kembali. Untuk itulah kita harus berhati-hati dalam berkata-kata
Tidak ada komentar:
Posting Komentar