26 November 2008

Memilih untuk Bersyukur

Banyak kejadian dalam kehidupan ini terjadi bukan hasil pilihan kita. Yang dapat kita lakukan adalah memilih sikap untuk meresponinya. Perkenankan saya untuk berbagi pengalaman dalam menyikapi kejadian yang terjadi di kehidupan ini.
Setiap hari Senin, Rabu dan Jumat pukul 5 pagi , ibu mertua (74 tahun) meminta saya untuk mengantarnya senam. Hal ini menjadi pergumulan bagi saya terlebih bila sehari sebelumnya saat ada rapat di BPK PENABUR hingga larut malam. Saya harus melawan rasa kantuk untuk mengantarnya. Disinilah saya dihadapkan dengan pilihan dalam menyikapinya. Bila memilih sikap menggerutu maka saya akan merasa terpaksa untuk mengantarnya. Saya mencoba melihat dari sudut pandang lain.
Banyak yang lain diusia lanjut terbaring lemah tak berdaya. Jangankan untuk berjalan, berdiri saja perlu dipapah. Ibu mertua saya diusia 74 tahun masih dapat berjalan bahkan masih bisa senam. Bukankah hal ini patut disyukuri ?
Saya memilih sikap untuk bersyukur. Jadi setiap pagi ketika mengantarnya senam saya lakukan dengan ucapan syukur kepada Tuhan yang masih memberikan kesehatan kepadanya.

Tidak ada komentar: